Download Kitab-kitab Tafsir. Tafsir Ibnu Abi Hatim. Al Jami’ Li-ahkamil Qur’an oleh Al Qurtubi (pilih PDF) Tafsir Mafatihul Ghoib oleh. TERJEMAH MATAN AL.
PENDAHULUAN Al-Quran menyebut dirinya sebagai Hudan li al-nas,petunjuk bagi segenap uamt manusia. Akan tetapi petunjuk al-Quran tersebut tidaklah dapat ditangkap maknanya bila tanpa adanya penafsiran. Itulah sebabnya sejak al-Quran diwahyukan hingga dewasa ini gerakan penafsiran yang dilakukan oleh para ulama tidak pernah ada henti-hnetinya. Hal ini terbukti dengan banyaknya karya-karya para ulama yang dipersembahkan guna menyingkap dan menguak rahasia-rahasia yang terkandung di dalamnya dengan menggunakan metode dan sudut pandang berlainan. Tafsir bisa diartikan dengan al-iddah wa al-tabyin, menjelaskan dan menerangkan, atau lebih lengkapnya adalah suatu ilmu yang dengannya kitab Allah dapat dipahami, mengeluarkan makna-maknanya dan mengeluarkan hukum-hukum serta hikmah-hikmahnya. Dapat juga diartikan dengan ilmu yang membahas al-Quran al-Karim dari segi dalalahnya sejalan dengan apa yang dikehendaki Allah, dalam batas kemampuan manusia.
Dengan demikan, tafsir secara sederhana dapat dipahami sebagai usaha manusia dalam memahami al-Quran. Salah satu dari sekian banyak tafsir yang ada adalah tafsir al-Jami’ li Ahkam al-Quran karya al-Qurtubi, yang dikenal dengan Tafsir al-Qurtubi. PEMBAHASAN AL-JAMI’ LI AHKAM AL-QURAN KARYA AL-QURTUBI A. Biografi Singkat al-Qurtubi Penulis tafsir al-Qurtubi bernama Abu ‘Abd Allah Ibn Ahmad Ibn Abu Bakr Ibnfarh al-Anshari al-Khazraji Syamsy al-Din al-Qurtubi al-Maliki. Penulis belum menemukan referensi mengenai tahun kelahirannya, kebanyakan dari para penulis biografis hanya menyebutkan tahun kematiannya yaitu 671 H di kota Maniyya Ibn Hisab Andalusia. Ia dianggap sebagai salah seorang tokoh yang bermazhab Maliki. Aktifitasnya dalam mencari ilmu ia jalani dengan serius di bawah bimbingan ulama yang ternama pada saat itu, diantaranya adalah al-Syaikh Abu al-Abbas Ibn ‘Umar al-Qurtubi dan Abu Ali al-Hasan Ibn Muhammad al-Bakri.
Beberapa karya penting yang dihasilkan oleh al-Qurtubi adalah al-Jami’ li Ahkam al-Quran, al-Asna fi Syarh Asma Allah al-husna, Kitab al-Tazkirah bi Umar al-Akhirah, Syarh al-Taqassi,Kitab al-Tizkar fi Afdal al-Azkar, Qamh al-Haris bi al-Zuhd wa al-Qana’ah dan Arjuzah Jumi’a Fiha Asma al-Nabi. Kitab al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an 1. Pengenalan Umum Kitab Tafsir Qurtubi Kitab tafsir ini sering disebut dengan tafsir al-Qurtubi, hal ini dapat dipahami karena tafsir ini adalah karya seorang yang mempunyai nisbh nama al-Qurtubi atau bisa juga karena dalam halaman sampul kitabnya sendiri tertulis judul, tafsir al-Qurtubi al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an.
Jadi, tidak sepenuhnya salah apabila seseorang menyebut tafsir ini dengan sebutan tafsir al-Qurtubi bila yang dimaksud adalah tafsir karya al-Qurtubi tersebut. Judul lengkap tafsir ini adalah al-Jami’ li Ahkam al-Quran wa al Mubayyin lima Tadammanah min al-Sunnah wa Ay al-Furqan yang berarti kitab ini berisi himpunan hukum-hukum al-Quran dan penjelasan terhadap isi kandungannya dari al-Sunnah dan ayat-ayat al-Quran. Dalam muqaddimahnya penamaan kitab ini didahului dengan kalimat Sammaitu.(aku namakan)1.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa judul tafsir ini adalah asli dari pengarangnya sendiri. Sistematika Dalam penulisan kitab tafsir dikenal adanya kitab tiga sistematika: Pertama, sitematika Mushafi yaitu penyusunan kitab tafsir dengan berpedoman pada tertib susunan ayat-ayat dan surat-surat dalam mushaf, dengan dimulai dari al-Fatihah, al-Baqarah dan seterusnya sampai surat al-Nas. Kedua, sitematika Nuzul yaitu dalam menafsirkan al-Quran berdasarkan kronologis turunnya surat-surat al-Quran, contoh mufasir yang memakai sistematika ini adalah Muhammad ‘Izzah Darwazah dengn tafsirnya yang berjudul al-Tafsir al-Hadits. Ketiga, sistematika maudlu’I yaitu menfsirkan al-Quran berdasarkan topik-topik tertentu dengan topic tertentu kemudin ditafsirkan. Al-Qurtubi dalam menulis kitab tafsirnya memulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat al-Nas, dengan demikian ia memakai sistematika mushafi, yaitu dalam menafsirkan al-Quran sesuai dengan urutan ayat dan surat yang terdapat dalam mushaf.2 3. Manhaj (metode) Metode yang dipergunakan oleh para mufasir, menurut al-Farmawi, dapat diklasifikasikan menjadi empat: Pertama, Metode Tahlili, dimana dengan menggunakan metode ini mufasir-mufasir berusaha menjelaskan seluruh aspek yang dikandung oleh ayat-ayat al-Quran dan mengungkapkan segenap pengertiann yang dituju. Keuntungan metode ini adalah peminat tafsir dapat menemukan pengertian secara luas dari ayat-ayat al-Quran.
Kedua, Metode Ijmali, yaitu ayat-ayat al-Quran dijelaskan dengan pengertian-pengertian garis besarnya saja, contoh yang sangat terkenal adalah Tafsir Jalalain. Ketiga, Metode Muqaran, yaitu menjelaskan ayat-ayat al-Quran berdasarkan apa yang pernah ditulis oleh Mufasir sebelumnya dengan cara membandingkannya. Keempat, Metode Maudlu’I yaitu di mana seorang mufasir mengumpulkan ayat-ayat di bawah suatu topik tertentu kemudian ditafsirkan.
Metode yang dipakai al-Qurtubi dalam kitab tafsirnya adalah metode tahlili, karena ia berupaya menjelaskan seluruh aspek yang terkandung dalam al-Quran dan mengungkapkan segenap pengertian yang dituju. Sebagai contoh dari pernyataan ini adalah ketika ia menafsirkan surat al-Fatihah di mana ia membaginya menjadi empat bab yaitu; bab Keutamaan dan nama surat al-Fatihah, bab turunnya dan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, bab Ta’min, dan bab tentang Qiraat dan I’rab. Masing-masing dari bab tersebut memuat beberapa masalah.2 4. Corak Penafsiran Al-Farmawi membagi corak tafsir menjadi tujuh corak tafsir, yaitu al-Ma’sur, al-Ra’yu, sufi, Fiqhi, Falsafi, Ilmi dan Adabi ijtima’i. Para pengkaji tafsir memasukkan tafsir karya al-Qurtubi kedalam tafsir yang bercorak Fiqhi, sehingga sering disebut sebagai tafsir ahkam.
Karena dalam menafsirkan ayat-ayat al-Quran lebih banyak dikaitkan dengan persoalan-persoalan hukum. Sebagai contoh dapat dilihat ketika menafsirkan surat al-Fatihah. Al-Qurtubi mendiskusikan persoalan-persoalan fiqh, terutama yang berkaitan dengan kedudukan basmalah ketika dibaca dalam salat, juga persoalan fatihah makmum ketika shalah Jahr. Terhadap ayat yang sama-sama dari kelompok Mufasir ahkam hanya membahasnya secara sepintas, seperti yang dilakukan oleh Abu Bakr al-Jassas. Ia tidak membahas surat ini secara khusus, tetapi hanya menyinggung dalam sebuah bab yang diberi judul Bab Qiraah al-Fatihah fi al-salah.
Contoh lain dimana al-Qurtubi memberikan penjelasan panjang lebar mengenai persoalana-persoalan fiqh dapat diketemukakan ketika ia membahas ayat Qs. Al-Baqarah (2): 43: وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ (٤٣) “dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'” Ia membagi pembahasan ayat ini menjadi 34 masalah. Diantara pembahasan yang menarik adalah masalah ke-16. Ia mendiskusikan berbagai pendapat tentang status anak kecil yang menjadi Imam salat. Di antara tokoh yang mengatakan boleh adalah al-Sauri, Malik dan Ashab al-Ra’y.
Dalam masalah ini, al-Qurtubi berbeda pendapat dengan mazhab yang dianutnya, dengan pernyataannya: 4 إمامة الصغير جائزة إذا كان قارئا (anak kecil boleh menjadi imam jika memiliki bacaan yang baik) Dalam kasus lain ketika ia menafsirkan Qs. Al-Baqarah: 187 أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ. “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu.” Ia membaginya menjadi 36 masalah.
Pada pembahsan ke-12, ia mendiskusikan persoalan makannya orang yang lupa pada siang hari di bulan Ramadhan. Ia berpendapat orang tersebut tidak berkewajiban berkewajiban mengganti puasanya, yang berbeda dengan pendapat Malik sebagai imam mazhabnya. Dengan pernyataannya: إن من أكل أو شرب ناسيا فلا قضاء عليه وإن صومه تام “Sesungguhnya orang yang makan atau minum karena lupa, maka tidak wajib baginya menggantinya dan sesungguhnya puasanya adalah sempurna” Bila dicermati dari contoh-contoh penafsiran di atas, di satu sisi meggambarkan betapa al-Qurtubi banyak mendiskusikan persoalan-persoalan hukum yang menjadiakan tafsir ini termsuk ke dalam jajaran tafsir yang bercorak hukum.
Di sisi lain, dari contoh-contoh tersebut juga terlihat bahwa al-Qurtubi yang bermazhab Maliki ternyata tidak sepenuhnya berpegang teguh dengan pendapat imam mazhabnya. Langkah-langkah penafsiran Langkah-langkah yang dilakukan oleh al-Qurtubi dalam menafsirkan al-Quran dapat dijelaskan dengan perincian sebagai berikut: a. Memberikan kupasan dari segi bahasa.
Menyebutkan ayat-ayta lain yang berkaitan dan hadits-hadits dengan menyebut sumbernya sebagai dalil. Mengutip pendapat ulama dengan menyebut sumbernya sebagai alat untuk menjelaskan hukum-hukum yang berkaitan dengan pokok bahasan. Menolak pendapat yang dianggap tidak ssesuai dengan ajaran Islam.
Mendiskusikan pendapat ulaam dengan argumentasi msing-masing, setelah itu melakukan tarjih dengan mengambil pendapat yang dianggap paling benar. Langkah-langkah yang ditempuh al-Qurtubi ini masih meungkin diperluas lagi dengan melakuakan penelitian yang lebih seksama. Satu hal yang sangat menonjol adalah adanya penjelasan panjang lebar mengenai persoalan fiqhiyah merupakan hal yang sangat mudah ditemui dalam tafsir ini. Karakteristik Penafsiran al-Qurtubi Persoalan menarik yang terdapat dalam tafsir ini dan perlu untuk dicermati adalah pernyataan yang dikemukakan oleh al-Qurtubi dalam muqaddimah tafsirannya yang berbunyi: وشرطي في هذا الكتاب: إضافة الأقوال إلى قائليها والأحاديث إلى مصنفيها فإنه يقال من بركة العلم أن يضاف القول إلى قائله (Syarat saya dalam kitab ini adalah menyandarkan semua perkataan kepada orang-orang yang mengatakannya dan berbagai hadits kepada pengarangnya, karena dikataan bahwa diantara berkah ilmu adalah menyandarkan perkataan kepada orang yang mengatakannya) PENUTUP A.
Kesimpulan Dari persoalan-pesoalan yang telah diuraikan dalam beberapa bb di atas dapat dicatat bahwa, pertama, Al-Qurtubi pengarang kitab tafsir al-Jami’ li Ahkam al-Quran adalah seorang mufasir yang bermazhab Maliki yang hidup di Andalus. Kedua, tafsir yang ditulisnya tersebut menggunakan sistematika Mushafi, metode Tahlili dan bercorak fiqhi mazhab Maliki dengan tidak terlalu terkait dengan mazhabnya. Ketiga, adanya sejumlah keberatan terhadap model penafsiran yang dilakukan oleh ahli hukum, karena terlalu bersifat atomistis dan harfiah sehingga sering mengaburkan program besar al-Quran sebagai petunjuk dan pengatur seluruh aspek kehidupan.
Penutup Demikianlah pembahasan mengenai Tafsir al-Qurtubi ini kami susun, kami menyadari banyaknya kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, kritik maupun saran yang membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan pembahasan ini.
Atas segenap perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. 1 Al-Qurtubi,al-Jami’ li Ahkam al-Quran, I, H 3. 2 Ibid, I, H 93-131 3 Al-Zahabi, al-Tafsir wa al-Mufassirun, II h.437.
Manna’ Khalil al-Qattan, Mabahis fi ‘Ulum al-Quran, h.514. Al-Farmawi, al-Bidayah., h. 4 Al-Qurtubi,al-Jami’ li Ahkam al-Quran, I, H 353.
5 Ibid, II, H. 322 6 Ibid.
Tidak diragukan, orang pertama yang menerangkan, mengajarkan, dan menafsirkan Al Qur’an adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Para shahabat telah menerima Al Qur’an dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam secara bacaan dan pemahaman.
Mereka mengetahui makna-makna, maksud-maksud dan rahasia-rahasianya karena kedekatan mereka dengan Rasulullah, khususnya Al-Khulafa’ Ar-Rasyidin, Abdullah bin Mas’ud, Ibnu Abbas, Ubai bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, Abu Musa Al-Asy’ari dan Abdullah bin Az-Zubair radhiallahu ‘anhum.Ciri khas dari madrasah tafsir dengan atsar adalah menafsirkan ayat Al Qur’an dengan satu atau lebih ayat Al Qur’an lainnya. Bila tidak memungkinkan maka ditafsirkan dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang shahih.
Jika tidak ditemukan hadits yang menjelaskannya maka ditafsirkan dengan ucapan shahabat terutama shahabat yang telah disebutkan di atas. Jika ucapan shahabat tidak ditemukan maka dengan ucapan tabi’in seperti Mujahid, Ikrimah, Sa’id bin Al-Musayyib, Sa’id bin Jubair, ‘Atha bin Abi Rabbah dan Al-Hasan Al-Basri. Namun jika semuanya ada, maka biasanya disebut semua.
Adapun menafsirkan Al Qur’an dengan akal semata, haram menurut kesepakatan ulama Ahlus Sunnah, apalagi tafsir yang dilandasi ilmu filsafat -walaupun terkadang benar- termasuk dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. “Barangsiapa berkata tentang Al Qur’an dengan akalnya atau tanpa ilmu maka siapkanlah tempat duduknya dengan api neraka.” (HR. At-Tirmidzi, hadits hasan) Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah -beliau juga menulis tafsir- mengatakan bahwa Tafsir Ibnu Katsir adalah salah satu kitab tafsir terbaik, jika tidak bisa dikatakan sebagai tafsir terbaik, dari kitab-kitab tafsir yang ada.
Al-Imam As-Suyuthi rahimahullah menilai tafsirnya menakjubkan, belum ada ulama yang menandinginya. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah dalam bukunya Al-‘Ilmu menganjurkan penuntut ilmu membaca Tafsir Al Qur’anil ‘Azhim atau yang lebih dikenal dengan Tafsir Ibnu Katsir. Ibnu Katsir memiliki metode sendiri dalam bidang ini, yakni:.
Tafsir yang paling benar adalah tafsir Alquran dengan Alquran sendiri. Selanjutnya bila penafsiran Alquran dengan Alquran tidak didapatkan, maka Alquran harus ditafsirkan dengan hadits Nabi Muhammad, sebab menurut Alquran sendiri Nabi Muhammad memang diperintahkan untuk menerangkan isi Alquran. Jika yang kedua tidak didapatkan, maka Alquran harus ditafsirkan oleh pendapat para sahabat karena merekalah orang yang paling mengetahui konteks sosial turunnya Alquran. Jika yang ketiga juga tidak didapatkan, maka pendapat dari para tabiin dapat diambil. Maaf untuk link DOWNLOAD sudah direvisi, karena file PDF tafsir tersebut tidak mendapatkan ijin dari penerbit buku tersebut, keterangan ada di link download tersebut. Bisa anda beli SHAHIH TAFSIR IBNU KATSIR, Kelebihan buku ini, buku ini diterjemahkan oleh ustadz yang lurus pemahamannya, sehingga dalam menerjemahkan itu benar, sesuai maksud penulis tafsir tersebut yag pemahamannya juga sama, yaitu Harga Satu set ada 9 Jilid 1.260.000,- Cara pemesanan, kirimkan SMS dengan kode SInamaAlamat Kirimkan ke nomor sms center blog ini di 0812 1207 0001 HARGA belum termasuk ongkos kirim Pengiriman menggunakan JNE Reguler UNTUK PULAU JAWA. BEBAS ONGKOS KIRIM JIKA MEMBELI SATU PAKET Mau beli per jilid saja??
Bisa Lho sekarang. Jilid 1, Harga: Rp 140.000 Jilid 2, Harga: Rp 140.000 Jilid 3, Harga: Rp 133.000 Jilid 4, Harga: Rp 133.000 Jilid 5, Harga: Rp 140.000 Jilid 6, Harga: Rp 140.000 Jilid 7, Harga: Rp 140.000 Jilid 8, Harga: Rp 140.000 Jilid 9, Harga: Rp 140.000 Penyusun: Tim Ahli tafsir dibawah pengawasan Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfuri Dimensi: 16×24 cm, Hardcover Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir. Ya saya dan yakin pembaca lain sangat bersyukur dan berterima kasih dengan adanya Tafsir Ibnu Kasir yang bisa di download meski belum 30 juz lengkap. Hanya Alloh yang bisa membalas atas kebaikan ini. Mas admin, untuk juz 10, 13, 14, 15. Bisa saya download tetapi saya klik 2 link: DJVU Viewer maupun yang TIK.djvu.ga bisa terbaca tu.mungkin laptop saya yang tidak canggih dan ketidak tahuan saya atas program rar.
Ya saya sukuri dengan membaca yang sudah ada dulu. Sambil menunggu kelengkapan bisa mendapatkan kelengkapannya. Terima kasih. Diekstrak dulu kang yang file rar dengan winrar, ekstrak kedua file tersebut, lalu buka djvu viewernya. Maaf kang, mau tanya, kitab tersebut asli gratis(legal)? Atau bajakan (illegal)? Saya khawatir kalo kitabnya illegal, nanti ilmu yang saya dapatkan setelah baca kitab tersebut ga berkah.
Insya Allah gratis, itu file softcopy, bukan scan dari kitab yang diterbitkan oleh penerbit tertentu, dan ada peringatan tidak boleh disebarkan tanpa ijin, so, jadi bebas saja, tidak ada copyright, berarti boleh didownload dan disebarkan atau digunakan, Alhamdulillah atas kemudahan ini, mohon balas kang. Syukron Afwan. Afwan admin, Tentang belum adanya juz Juz 19 s/d 25, ini bukan soal udah banyak atau belum nya.
Tapi kan judul artikel ini katanya “Download Tafsir Ibnu Katsir Lengkap 30 Juz Terjemahan Indonesia” Ternyata isinya menyelisihi judulnyahehe Lagi pula, jika secara kebetulan kita membutuhkan penjelasan tafsir ayat yg ada di antara juz 19 sampe 25 itu, bagaimana? Barakallahu fiiika Jazakallahu khairan ustadz, insya allah ana lengkapin semampunya sambil nyari link yg tidak ada, judul sudah diganti. Wa fiika baarakallah. Ya saya dan yakin pembaca lain sangat bersyukur dan berterima kasih dengan adanya Tafsir Ibnu Kasir yang bisa di download meski belum 30 juz lengkap. Hanya Alloh yang bisa membalas atas kebaikan ini. Mas admin, untuk juz 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25.
Meski belum ada linknya tetapi Ya saya sukuri dengan membaca yang sudah ada dulu. Sambil menunggu kelengkapan bisa mendapatkan kelengkapannya. Terima kasih.Wasalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Mudah-mudahan bermanfaat. Jazakumullahu khairan. Tks, atas fasilitas download yang diberikan ini.
Saya sangat senang bisa mendapatkan tafsir Al-Qur’an karangan Ibnu Katsir secara cuma-cuma, semoga Allah membalas niat baik Bapak dengan pahala yang sangat besar. Tetapi saya masih merasa tidak nyaman atas fasilitas ini, apakah sudah mendapat izin dari penerbitnya atau belum. Saya takut dosa, begituuu. Salam, Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Jika anda merasa tidak nyaman, beli saja buku tafsir tersebut, alhamdulillah sudah diterjemahkan dan diterbitkan, bahkan dengan kualitas lebih bagus dari versi ebook gratis ini. Sy menginginkan: 1. Tafsir ibnu katsir 1-30 sprt yg sdh sy donwload. Tafsir hadist rasulullah saw.yg benar2 shohih 3.
Riwayat atau kejadian turunya wahyu (al-quran)maaf contoh firman allah ttg perang hunain dll sbgy,sy ingin mengetahui kejadian2turunnya wahyu. Maaf kira 2 berapa biaya nya? Makasih assalamua’laikum jazakumullahu khairan. Wa’alaikumussalam warahmatullah. Untuk tafsir ibnu katsir, bisa beli shahih tafsir ibnu katsir, ada 9 jilid, harga 1 juta lebih, untuk pasnya nanti saya tanyakan, Untuk hadits rasulullah yang benar-benar shahih bisa beli buku Shahih bukhari, ada 5 jilid, harga 1,1 juta Harga belum termasuk ongkos kirim, Saran saya sih, beli buku-buku tentang akidah dahulu, harganya relatif jauh lebih murah. Jazakumullahu khairan.
Akhisaya belom paham dengan ” setelah didownload rubah ekstensi pdf menjadi zip, setelah itu di ekstrak, ada dua file, DJVU Viewer.exe dan file tafsirnya, silahkan klik dua kali file DJVU Viewernya untuk membaca file tafsirnya” tolong bisa di jelaskan akhi maksud a secara detail lagi???? Sukron sebelum a Terimakasih mas yudistira. Begini, disitu kan tertulisnya Juz 10.pdf, nah sebenarnya itu bukan file pdp, tapi file zip, jadi nama filenya diganti menjadi Juz 10.zip, lalu klik file zip tersebut, nanti akan terekstrak menjadi file DJVU viewer.exe dan file tafsirnya, Jadi kalau masih namanya Juz 10.pdf, maka tidak akan bisa dibuka, karena sebenarnya itu bukan file pdf. Demikian mas, mudah-mudahan bisa dipahami.
Assalamu’alaikum wr wb. Maaf mau tanya. Beberapa bulan yang lalu saya pernah dwonload tafsir 30 juz. Waktu itu androit saya blm saya pasang kartu sd, ketika saya pasang sd card kok tiba2 file tidak bisa di buka. Tapi adob reader masih bisa berfungsi untuk membaca file yg baru didownload.
Minta solusinya. Terimakasih, semoga Allah senantiasa mejaga Anda dan orang2 yang serupa dg anda. Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Oh iya, setelah saya cek banyak filenya yang dihapus dari server oleh pihak wordpress, maklum, karena saya pakai blog gratisan, mudah2an nanti bisa saya nyicil untuk memperbaiki linknya. Jadi yang terdownload bukanlah file pdf tersebut, tapi cuma namanya saja. Dan alangkah lebih baiknya jika anda beli saja buku tafsirnya. Bisa dipesan secara ONLINE, saya ikut menjualnya juga Jazakumullahu khairan atas suport dan doanya. Apa yang harus dilakukan ketika kita ngasih tahu tentang kebenaran malah di katain sok tahu dsb Kebenaran yang kita ketahui, itu untuk diri kita sendiri dulu mas.
Utk menghilangkan kebodohan kita, utk kita amalkan. Adapun mendakwahkan kepada orang lain, maka butuh ilmu. Kalau orang yang mengajarkan kebenaran lalu dikata-katain. Rasulullah juga sebaik-baik manusia, paling bagus akhlaknya, itu juga dikata-katain jelek.
Jadi ga usah aneh, heran. Sebagai bekal berdakwah, sebaiknya silahkan download ebooknya.
Asalamualaikum ya akhi, ana mau tanya apakah ada perbedaan dalam hal susunan kata2 dan makna yang di kandung dalam tafsir,antara ebook nya ini dengan tafsir yang asli yang 9 set itu? Wa’alaikumussalam warahmatullah, Berbeda dalam sisi terjemahan, tentu lebih bagus yang 9 set, apalagi itu sudah dipilih hanya hadits-hadits yang shahih saja. Penerjemahpun memiliki pemahaman islam yang benar, sehingga hasil terjemahannya itu mudah dipahami, dan sesuai dengan yang dimaksud dengan penyusun tafsir tersebut, sebab imam ibnu katsir mengikuti pemahaman para sahabat.